Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari lima
kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di
bagian barat. Batas Kabupaten Kulon Progo di sebelah timur yaitu
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, di sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah, di sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan di
sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.
Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi yang bervariasi dengan
ketinggian antara 0 – 1000 meter di atas permukaan air laut, yang
terbagi menjadi 3 wilayah meliputi :
a. Bagian Utara
Merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara 500 1000 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Girimulyo, Kokap, Kalibawang dan Samigaluh. Wilayah ini penggunaan tanah diperuntukkan sebagai kawasan budidaya konservasi dan merupakan kawasan rawan bencana tanah longsor. |
b. Bagian Tengah
c. Bagian Selatan
Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 100 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan sebagian Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki lereng 0 2%, merupakan wilayah pantai sepanjang 24,9 km, apabila musim penghujan merupakan kawasan rawan bencana banjir. |
Kabupaten Kulon Progo dengan ibu kota Wates memiliki luas wilayah
58.627,512 ha (586,28 km2), terdiri dari 12 kecamatan 87 desa, 1
kelurahan dan 917 dukuh.
Kabupaten Kulon Progo dilewati oleh 2 (dua) prasarana perhubungan
yang merupakan perlintasan nasional di Pulau Jawa, yaitu jalan Nasional
sepanjang 28,57 km dan jalur Kereta Api sepanjang kurang lebih 25 km.
Hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Kulon Progo dapat dijangkau
dengan menggunakan transportasi darat.
Curah hujan di Kulon Progo rata-rata per tahunnya mencapai 2.150 mm,
dengan rata-rata hari hujan sebanyak 106 hari per tahun atau 9 hari per
bulan dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada
bulan Agustus. Suhu terendahnya lebih kurang 24,2°C (Juli) dan tertinggi
25,4°C (April), dengan kelembaban terendah 78,6% (Agustus), serta
tertinggi 85,9% (Januari). Intensitas penyinaran matahari rata-rata
bulanan mencapai lebih kurang 45,5%, terendah 37,5% (Maret) dan
tertinggi 52,5% (Juli).
Sumber air baku di Kabupaten Kulon Progo meliputi 7 (tujuh) buah mata
air, Waduk Sermo, dan Sungai Progo. Mata air yang sudah dikelola PDAM
meliputi mata air Clereng, Mudal, Grembul, Gua Upas, dan Sungai Progo.
Di Kecamatan Kokap,
mata air dikelola secara swakelola oleh pihak Kecamatan dan Desa, yang kemudian disalurkan secara gravitasi dengan sistem perpipaan.
mata air dikelola secara swakelola oleh pihak Kecamatan dan Desa, yang kemudian disalurkan secara gravitasi dengan sistem perpipaan.
Kabupaten Kulon Progo yang terletak antara Bukit Menoreh dan Samudera
Hindia dilalui Sungai Progo di sebelah timur dan Sungai Bogowonto dan
Sungai Glagah di Bagian barat dan tengah. Keberadaan sungai dengan air
yang mengalir sepanjang tahun di wilayah Kabupaten Kulon Progo tersebut
membantu dalam menjaga kondisi permukaan air tanah.
Keberadaan Waduk Sermo di Kecamatan Kokap didukung dengan keberadaan
jaringan irigasi yang menyebar hampir di seluruh wilayah kecamatan,
menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk
meningkatkan produksi pertanian dan perikanan di wilayah Kabupaten Kulon
Progo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar